Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, mengajak para pengusaha kendaraan listrik untuk mulai menggarap pasar pedesaan.
Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, mengajak para pengusaha kendaraan listrik untuk mulai menggarap pasar pedesaan. Menurutnya, pengguna kendaraan listrik di Indonesia, yang saat ini mayoritas berasal dari kalangan menengah ke atas. Ia berharap kendaraan ramah lingkungan ini dapat menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas, termasuk petani di pedesaan.
“Mungkin sepeda listrik atau motor listrik bisa menjadi pilihan utama, tetapi untuk mobil listrik, tampaknya masih cukup sulit di tahap awal,” ujar Moeldoko dalam konferensi pers Pameran Kendaraan Listrik Indonesia (PEVS) 2025 di Jakarta, Selasa (19/11).
Untuk itu, Moeldoko mengungkapkan, dirinya telah berdiskusi dengan sejumlah produsen kendaraan listrik asal China terkait peluang pasar di berbagai wilayah Indonesia.
“Kami memberikan berbagai alternatif dan proyeksi pasar. Produsen perlu menciptakan kendaraan yang terjangkau, khususnya bagi masyarakat di sektor pertanian. Ini telah kami sampaikan beberapa kali,” papar Moeldoko.
Moeldoko menegaskan bahwa untuk melaksanakan program itu perlunya meningkatkan adopsi kendaraan listrik di Indonesia, dibutuhkan upaya edukasi dan komunikasi yang lebih masif ke berbagai kalangan masyarakat.
“Kita tidak bisa hanya berbicara di level akademik atau dengan mahasiswa saja. Kita juga harus menjangkau elemen-elemen masyarakat yang selama ini merasa jauh dari teknologi kendaraan listrik,” tutur Moeldoko.
Ia menambahkan, penting untuk menemukan cara komunikasi yang bisa diterima di semua lapisan masyarakat, mulai dari tingkat atas hingga ke pedesaan.
“Hal ini akan menciptakan kesamaan pemahaman, sehingga kendaraan listrik dapat diterima secara luas di seluruh wilayah Indonesia,” ungkap Moeldoko.
Dengan strategi ini, Moeldoko optimistis penetrasi kendaraan listrik dapat diperluas hingga ke pelosok negeri, mendukung transformasi energi berkelanjutan di Indonesia. (*)