Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO) bersama Gemalindo Kreasi Indonesia kembali menghadirkan Periklindo Electric Vehicle Conference (PEVC) 2025 pada10 -11 Juli 2025 di Jimbaran Convention Center, Bali. Acara internasional yang dinantikan ini menjadi forum strategis bagi para pelaku industri kendaraan listrik (EV), pembuat kebijakan, peneliti, akademisi, dan investor dari seluruh dunia dalam membahas masa depan transportasi yang lebih hijau, cerdas, dan berkelanjutan.
Ketua Umum PERIKLINDO, Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko di Jimbaran, Kamis (10/7/2025) mengatakan mengusung tema “Empowering the Future: Navigating Trends and Challenges in the Global EV Landscape”, PEVC 2025 tidak hanya menyajikan diskusi-diskusi mendalam seputar kebijakan dan teknologi, tetapi juga menghadirkan beragam inovasi revolusioner, mulai dari mobil terbang asal Tiongkok, robot humanoid berteknologi tinggi, hingga arsitektur baterai generasi baru (Bedrock Chassis) yang akan mengubah cara produksi kendaraan listrik secara global.
“ Target PEVC 2025 kita mengukurnya dari Electric Vehicle show tahun lalu mencapai 400 milyard rupiah dan tahun ini mendekati satu tryliun rupiah. Konference ini yang kita inginkan adalah distribusi berbagai informasi melalui perguruan tinggi dan dunia reseach. Jika ini stagnan maka kita akan kehilangan sehingga kita selalui mempromosikan ke seluruh dunia terkait transisi energi di sektor EV”, Jelas Moeldoko.
Lebih lanjut Moeldoko mengatakan tantangan pengembangan Electric Vehicle adalah SPKLU yang masih dikendalikan PLN namun melihat pertumbuhan mobil Listrik saat ini membuat swasta semakin berminat untuk berinvestasi. Selain itu respon dari pihak perbankan juga masih kurang untuk terlibat dalam pendanaan Electric Vehicle.
Sementara itu Bapak Kendaraan Listrik Asia Prof.C.C.Can mengatakan Bali dan Indonesia pada umumnya memiliki bonus demografi untuk dapat mengembangkan industri kendaraan Listrik bahkan Bali sebagai destinasi dunia sangat membutuhkan pengembangan energi bersih yang harus didukung oleh semua pihak. “ Saya berharap Indonesia dan Cina bisa bekerjasama dalam pengembangan Electric Vehicle dan sekaranglah waktunya untuk bergerak bersama” , Ungkap Prof Chan.
Prof Chan berharap bisa menjadi contoh dunia untuk transisi energi ini mulai dari Kawasan pariwisata yang disampaikan seperti Ubud, Nusa Penida dan wilayah Kuta.
Sumber dari: https://rri.co.id/denpasar/daerah/1641673/pevc-2025-dari-bali-transisi-energi-untuk-dunia