Kendati kendaraan listrik sudah dikenal masyarakat sejak 2-3 lalu di Tanah Air, tidak semua penggunanya tahu cara atasi kebakaran yang bersumber dari baterainya.
Kebakaran yang bersumber pada baterainya di kendaraan listrik memiliki efek yang bermacam-macam. Pada baterai lithium-ion, jika terjadi kebakaran bisa terjadi ledakan.
“Kalau dia panas, menguap dan bisa meledak,” beber Franky Affandy, Chief Technology Officer FAST, salah satu produsen alat pemadam api ringan (APAR).
Membuktikan berbahayanya pemakaian baterai untuk kendaraan listrik, di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS), Rabu (17/5), Dyandra Promosindo dan Periklindo menghadirkan demo menangani terjadinya kebakaran pada sepeda motor listrik yang menggunakan baterai lithium-ion.
Dalam acara demo itu, penyelenggara pameran mobil listrik menghadirkan dua APAR yang berbeda. Yaitu, APAR dengan materi powder based. Dengan APAR jenis ini, ternyata kobaran api justru bertambah liar.
“Karena Apar jenis powder based didesain untuk memadamkan api dengan temperature 600 derajat Celcius ke bawah. Api pada baterai lithium memiliki temperature dari 1200 derajat celcius,” ujarnya.
Untuk meredam amukan api pada kebakaran yang ditimbulkan dari ledakan aki lithium-ion, hanya diperlukan water based chemical. Karena “ramuan” kimiawi ini sifatnya mendinginkan dan mencegah penyalaan ulang.
“Produk kami menggunakan water base chemical yang ramah lingkungan dan aman bagi manusia. Produk kami dengan kode Af31-lfk ini sudah mendapatkan serifikat UL greenguard,” kata Franky.
Sumber dari:
https://rm.id/baca-berita/life-style/172300/begini-cara-tangani-kebakaran-baterai-motor-listrik