Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) secara terbuka menyatakan sikap terhadap insentif mobil hybrid di Tanah Air. Mereka sepenuhnya menolak program tersebut! Apa alasannya?
Pernyataan sikap tersebut disampaikan Tenggono Chuandra Phoa selaku Sekertaris Jenderal (Sekjend) Periklindo saat sesi konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat. Dia ingin, peralihan masyarakat ke mobil listrik berjalan lebih cepat.

“Periklindo sebagai satu-satunya perkumpulan industri kendaraan listrik di Indonesia, maaf, kami tidak mendukung (insentif) mobil hybrid. Kami menegaskan, kami tidak mendukung (insentif) mobil hybrid,” ujar Tenggono saat preskon, Rabu (4/9).

Tenggono kemudian mengurai alasan mengapa pihaknya menolak pemberian insentif mobil hybrid. Menurutnya, kendaraan hibrida tersebut masih membutuhkan bahan bakar fosil. Sehingga tak sesuai dengan semangat hijau atau go green yang diserukan pemerintah.

“Karena kenapa? Hybrid masih menggunakan fosil dan fosil juga didukung subsidi pemerintah. Kalau subsidi pemerintah ditambah baterai lagi, nggak cocok lah. Kami menyatakan yang sama dengan Pak Menko Airlangga, maaf kami tidak mendukung hybrid,” terangnya.

“Kita masih harus melihat anak-cucu kita di masa depan sehat (karena udara yang bersih). Saya dapat kabar, tanggungan BPJS untuk sakit paru-paru itu cukup besar. Kita menghindari itu,” tambahnya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memutuskan, insentif mobil hybrid tak akan diberlakukan di Indonesia. Sebab, penjualan kendaraan hibrida tersebut dianggap sudah memuaskan.

“Tentu kalau untuk otomotif, kebijakan sudah dikeluarkan, jadi tidak ada kebijakan perubahan/tambahan lain,” ujar Airlangga Hartarto pada bulan lalu.

Airlangga menegaskan, angka penjualan mobil hybrid, tanpa diberikan insentif, sudah termasuk tinggi. Bahkan, kata dia, penjualan mobil hybrid dua kali lipat lebih banyak dibanding mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV).

“Kalau kita lihat penjualan mobil hybrid itu hampir 2 kali daripada BEV. Jadi sebetulnya produk hybrid itu sudah berjalan dengan mekanisme yang ada sekarang,” kata dia.

Sumber dari:

https://oto.detik.com/mobil/d-7524502/periklindo-tolak-insentif-mobil-hybrid-masih-pakai-fosil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *