Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, meminta penindakan tegas terhadap premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) yang mengganggu industri dan investasi. Salah satu kasus terjadi di pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat, milik Build Your Dream (BYD). “Harus ada sebuah ketegasan,” ujar Moeldoko saat menghadiri Jakarta Marketing Week 2025, di Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Ia menilai pemerintah sedang berupaya menarik lebih banyak investasi. Namun, praktik premanisme bisa merusak kepercayaan investor. Menurutnya, pemerintah juga tengah mendorong penciptaan lapangan kerja melalui investasi. Jika investasi terhambat, peluang kerja ikut terganggu.
“Banyak juga masyarakat yang pengen bekerja, tapi jangan gara-gara ulah kelompok preman kecil itu mengganggu skenario besar pemerintah,” ucapnya.
Moeldoko menekankan industri tidak boleh diganggu, tidak hanya sektor kendaraan listrik, tapi seluruh sektor. “Saya pikir bukan hanya dari sisi (industri) electronic vehicle, tapi semua dunia industri kita, saya minta jangan diganggu. Jangan diganggu oleh siapapun,” ujarnya. Sebelumnya, laporan soal gangguan ormas di Subang diterima Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno saat mengunjungi markas BYD di Shenzhen, China. “Saya mendengar bahwa sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas, yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini,” kata Eddy melalui unggahan di akun Instagram resminya, dikutip Selasa (22/4/2025).
Eddy menyatakan semua investasi harus mendapat perlindungan penuh, termasuk dalam hal keamanan. Ia menilai rasa aman bagi investor sangat penting agar proses industrialisasi dan hilirisasi di Indonesia tidak tersendat. Menurutnya, BYD adalah investor strategis yang perlu dijaga. Perusahaan asal China ini sedang membangun pabrik kendaraan listrik di kawasan Fase 2 Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Fasilitas itu berdiri di atas lahan 108 hektare dan akan diperluas menjadi 126 hektare. Nilai investasinya mencapai Rp 11,7 triliun. Eddy berharap pabrik bisa beroperasi sebelum akhir 2025.
Sumber dari : https://money.kompas.com/read/2025/05/21/193853526/moeldoko-kecam-ormas-ganggu-pabrik-mobil-listrik-di-subang-minta-pemerintah