Indonesia belajar mengenai sistem mobilitas yang ramah lingkungan dari Kota Liuzhou, Cina. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berkunjung ke Liuzhou pada 4-8 Desember lalu. Moeldoko berharap Kota Liuzhou bisa menjadi inspirasi Indonesia dalam penggunaan mobil listrik. “Liuzhou menjadi inspirasi bagi kita dalam mewujudkan mobilitas ramah lingkungan, terutama dengan penggunaan mobil listrik,” ujar Moeldoko dalam siaran pers, Minggu (10/12).

Pada kunjungan tersebut, Moeldoko diterima oleh Wali Kota Liuzhou Zhang Zhuang. Keduanya mendiskusikan berbagai regulasi yang diterapkan untuk mendukung ekosistem mobil listrik. Moeldoko berharap Indonesia bisa mengirimkan wakil-wakil pemerintah dan swasta untuk belajar langsung di Liuzhou demi mempersiapkan ekosistem mobil listrik di Indonesia. “Kolaborasi ini akan memperkaya pemahaman kami dalam mempersiapkan transformasi menuju mobilitas ramah lingkungan di Tanah Air,” ujar Moeldoko.

Wali Kota Zhang menyambut baik permintaan Moeldoko. Kota Liuzhou juga membuka pintu bagi anak-anak muda Indonesia untuk datang, melihat, dan belajar langsung dari perkembangan industri kendaraan listrik di Kota Liuzhou.

Pemerintah Kota Liuzhou menerapkan beberapa regulasi agar warganya merasa yakin beralih dari mobil berbahan bakar fosil ke mobil listrik. Sementara itu, pemerintah Indonesia memberikan insentif pajak kepada pemilik kendaraan listrik berupa pembebasan pajak bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) dan pajak kendaraan bermotor (PKB) selama lima tahun.

Infrastruktur Pendukung Mudah Ditemukan Wali Kota Zhang juga menyebut terdapat pembangunan infrastruktur pendukung berupa charging station atau stasiun pengisian daya kendaraan listrik umum (SPKLU) di lebih dari 2.000 lokasi. Selain itu, ada lebih dari 1.000 lokasi tempat penukaran baterai yang dibangun hingga 2023 ini. Kebijakan-kebijakan itu membuahkan hasil positif. “Pada tahun ini, jumlah kendaraan listrik di Liuzhou mencapai 1,5 juta unit, naik lebih dari 50% dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Zhang.

Setelah pertemuan itu, Moeldoko menyempatkan diri melihat langsung berbagai tempat SPKLU. Salah satunya di kawasan parkiran di depan Balaikota Liuzhou. Di lokasi itu terdapat sembilan stasiun pengisian cepat dan puluhan alat pengisian normal. Setelah itu, Moeldoko juga mengunjungi kawasan permukiman penduduk. Pada setiap titik area parkir, terpasang alat pengisian daya kendaraan listrik yang dikelola swasta.

“Pemberian fasilitas parkir gratis bagi mobil listrik ini menjadi motivasi bagi masyarakat untuk beralih ke mobil listrik. Selain itu, infrastruktur charging station yang berkembang menjamin ketersediaan fasilitas pengisian daya yang mudah diakses,” ujar Moeldoko.

Sumber dari:

https://katadata.co.id/hariwidowati/ekonomi-hijau/6575cb72016ec/indonesia-belajar-soal-mobilitas-kendaraan-listrik-dari-kota-liuzhou?page=2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *