Masa depan transportasi hijau resmi dimulai dari Bali. Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO) bersama Gemalindo Kreasi Indonesia menggelar Periklindo Electric Vehicle Conference (PEVC) 2025 di Jimbaran Convention Center, pada 10 hingga 11 Juli 2025.

Mengusung tema “Empowering the Future: Navigating Trends and Challenges in the Global EV Landscape,” konferensi ini menghadirkan berbagai inovasi futuristik seperti mobil terbang, robot humanoid, teknologi baterai terbaru, serta deretan tokoh penting dari berbagai negara.

Ketua Umum PERIKLINDO Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko membuka langsung konferensi ini bersama Gubernur Bali I Wayan Koster. Dalam sambutannya, Koster menegaskan komitmen Bali sebagai pusat inovasi kendaraan listrik nasional menuju target Net Zero Emission 2045.

“Bali adalah laboratorium hidup untuk mobilitas berkelanjutan,” ujar Koster dalam kesempatan tersebut beberapa hari lalu di Jimbaran.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. C.C. Chan, Founder International Academicians Science and Technology Innovation Center & Academician, Chinese Academy of Engineering, serta Fellow Royal Academy of Engineering menyebutkan bahwa konferensi ini menjadi panggung utama berbagai inovasi kendaraan listrik dunia. Di antaranya mobil terbang XPENG AEROHT dari Tiongkok, robot humanoid untuk industri EV, Bedrock Chassis dari CATL yang menyatukan sasis dan baterai, serta sistem AI dan Big Data dari Huawei Digital Power untuk kendaraan pintar.

Kolaborasi Global dan Visi Masa Depan

Sesi konferensi selanjutnya menghadirkan sejumlah tokoh dunia seperti Sam Evans (The Electric Viking), Prof. C.C. Chan, hingga CEO CATL Intelligent Technology Yang Hanbing. Topik yang diangkat meliputi energi nuklir, pemanfaatan AI dalam EV, ekonomi sirkular baterai, hingga kebijakan lintas negara dalam membangun ekosistem kendaraan listrik global.

Dalam penutupan konferensi, sambutan Gubernur Bali I Wayan Koster yang dibacakan Kepala Dinas Perhubungan Bali IGW Samsi Gunarta menyampaikan apresiasi atas semangat kolaborasi lintas sektor.

“Transformasi menuju kendaraan listrik bukan pilihan, melainkan keniscayaan. Bali siap menjadi model nasional,” tegasnya.

Ia menambahkan, Bali dipilih bukan hanya karena statusnya sebagai destinasi wisata dunia, tetapi juga berkat fondasi kuat yang telah dibangun. Seperti keberadaan Pergub No. 48 Tahun 2019 tentang kendaraan listrik, Rencana Aksi Daerah KBLBB 2022–2026, transportasi listrik bagi ASN, serta proyek Sarbagita E-BRT.

Gunarta menyebutkan, PEVC 2025 membuktikan bahwa masa depan mobilitas bukan hanya soal kendaraan, tetapi soal ekosistem besar yang mencakup teknologi, regulasi, infrastruktur, hingga sumber daya manusia. Bali dengan komitmen kuat dan keunikan wilayahnya kini menjadi perhatian dunia sebagai laboratorium hidup kendaraan listrik Indonesia.

“Mari kita jadikan kolaborasi ini sebagai langkah awal mewujudkan transportasi rendah emisi, cerdas, dan berkelanjutan. Dunia kini melihat ke Bali,” tutup Gunarta.

Sumber dari: https://www.beritabali.com/berita/202207046645/bali-jadi-laboratorium-transportasi-listrik-nasional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *